1

contoh baik atau contoh buruk?


Dalam postingan saya yang ini,juga menyangkut masalah kependididkan,ya karena saya juga masih sebagai seorang murid,sesuai dengan judul di atas,saya akan membahas tantang contoh yang baik atau buruk dari seorang guru kepada murid didikannya.
Guru adalah seorang contoh bagi muridnya,sebuah kejadian dimana seorang guru menyuruh muridnya untuk mengambil sesuatu di rumahnya dengan menggunakan motornya sewaktu jam pelajaran,dan saat itu sedang diadakan persipan untuk ulangan kedepan.
Dari cerita singkat saya tadi,bagaimana pendapat kalian,sebagai seorang murid atau seorang tokoh pendididkan,memang ironi,jika sampai terjadi hal seperti itu.hal ini bisa saja menjadi cap bagi sekolah sendiri jika orang mengetahui ada murid yang sedang  memakai motor sewaktu jam pelajaran karena di suruh oleh gurunya.
Menolong itu memang baik,tapi juga harus bisa melihat sikon(situasi dan kondisi),pendapat saya tentang kejadian ini adalah kita tidak bisa menyalahkan suatu pihak atas kejadian ini,kalau kita menyalahkan gurunya kenapa menyuruh muridnya menggunakan motor waktu jam pelajaran,itu tidak akan terjadi bila muridnya mau menegur.dan kita juga tidak bisa menyalahkan murid,karena bagaimanapun juga murid harus patuh terhadap guru.
Jika dilarang mengunakan motor dengan seragam sekolah,atau sewaktu jam pelajaran itu dilarang keras oleh sekolah,kenapa kita disuruh untuk melanggar peraturan yang berlaku.Bisa saja dengan kejadian ini banyak dampak negative yang diberikan,sebagai contoh diantaranya:
·         Murid menjadi ketinggalan pelajaran
·         Murid seolah-olah diajarkan untuk bertoleran kepada peraturan yang ada
·         Orang yang melihat bisa mengecap buruk kepada murid dan dampaknya akan kepada sekolah
·         Belum lagi jika saat itu murid terkena razia tilangan,atau mengalami suatu kejadian buruk saat berkendara.
Di zaman yang modern ini mungkin sudah banyak atau hampir 98% anak remaja sudah berani menggunakan kendaran bermotor,tapi tidak dengan mengunakan seragam sekolah atau sewaktu jam pelajaran sekolah,karena kita semua mempunyai kewajiban untuk menjaga dan tidak mengotori nama sekolah kita,saya sangat mengharapkan jika hal ini tidak terulang lagi,dengan alasan apapun,karena disekolah juga sudah mempunyai karyawan lingkungan sekolah,dan sebenarnya tidak perlu sampai murid yang harus melakukan,karena bagaimanpun juga kami datang kesekolah untuk menjadi pribadi yang lebih baik,berbudi luhur,dan menjadi generasi penerus bangsa.
Dari cerita saya kali ini,saya ingin para pembaca mengambil nilai-nilai positif saja dari bacaan ini,dan bisa menjadi sarana kritik dan saran yang berguna di waktu mendatang.



0

Harmonisasi guru dan murid



Dalam artikel aku kali ini,aku diberi kesempatan yang berharga untuk  mengulas permasalahan yang ada di sekolah aku.kali ini say akan mengungkapkan pertannyaan aku tentang.
Apakah sekolah kita sudah bersatu dengan satu sama lain?
Harmonisasi dalam musik itu adalah hal yang penting,sama seperti nada sekolahpun demikian,sekolah tak akan menjadi indah jika setiap unsure di dalamnya tidak menyatu.kenapa aku tanyakan begitu?
ini karena banyak hal yang terjadi di dalam sekolah.selama aku 3 tahun bersekolah di sekolah aku,aku merasa ada banyak hal yang ingin dikulas secara tuntas..

1. hubungan guru dengan murid
Kami semua memiliki karakteristik yang berbeda,dan tanggapan aku tentang pertanyaan satu ini adalah,bisa dikatakan baik meskipun terkadang ada sesuatu yang mengganjal  di setiap murid.hal ini aku juga tanyakan kepada seorang guru di sekolah aku.beliau mengatakan bahwa hubungan guru dan murid itu adalah hubungan yang dipengaruhi oleh kedua belah pihak,hubungan guru dengan murid bisa menjadi baik,jika semua saling mengerti satu sama lain.aku setuju dengan apa yang dikatakan beliau,pasti tidak akan ada murid yang membenci seorang guru,atau sebaliknya, jika kedua pihak saling memahami. Banyak kasus yang ada,sebagai contoh mengapa ada saja murid yang membicarakan kejelekan tentang gurunya.tentunya itu tidak akan terjadi jika murid dan guru tidak mengalami sebuah masalah.semua memiliki pengaruhnya sendiri,mulai dari kebisingan kelas yang akirnya membuat guru marah,atau tingkah laku guru yang bisa membuat murid kecewa.
Seharusnya semua ini bisa diubah dengan menyadari diri sendiri tentang kelebihan dan kekurangan masing-masing.meninggalkan ego dan mementingkan keharmonisan.murid seharusnya bisa menghormati,menghargai,dan mengerti kepada gurunya,dan guru menjadi seorang panutan,juga mengerti keadaan murid yang dibinanya,guru adalah teman bagi seorang murid,murid bagaikan seorang anak yang perlu dididik dengan kasih,ketegasan,bijak,maka semua dapat mejadi senada dengan tujuan utama sekolah diadakan,bukan hanya untuk belajar mata pelajaran,dan mendapat nilai saja,tetapi juga sekolah adalah wadah untuk bersosialisasi,saling belajar tentang memahami oarng lain,dan sebagai pencetak generasi-generasi yang semakin lebih baik dari generasi sebelumnya.

2. tindak lanjut terhadap tingkah laku murid yang melakukan kesalahan
                Sekolah adalah tempat pembelajaran semua aspek nilai.bukan hanya akademik tetapi juga nilai-niali kehidupan.dalam proses pasti ada kesalahan yang dilakukan murid di sekolah,mulai dari yang wajar maupun yang akut.setiap guru mempunyai tindak lanjut yang berbeda-beda.murid pun punya respon yang berbeda pula.dalam menindak lanjuti yang sngat diakungkan adalah ada saja proses tindak lanjut yang tidak sesuai kaedahnya,begitu diakungkan jika sebuah jabatan terhormat sebagai guru yang disandang tidak di gunakan sesuai fungsinya,masih ada juga jika murid melakukan hal yang salah diberitindakan yang berlebihan,saya menghargai sekali jika murid yang melakukan kesalahan di arahkan ke tingkah laku yang benar,dari pada di beri hukuman yang berlebihan,hukuman memang perlu,untuk membuat si pelaku jera,tetapi hukuman di sekolah dengan di luar sekolah  tentunya tidak sama,dasar kasih dibutuhkan oleh setiap orang dalam mengambil tindakan,supaya tindakan yang diambil tidak sampai melebihi batas wajar.

3.hubungan antar guru dan murid diluar sekolah
                Kita bertemu orang yang berbeda-beda selama kehidupan masih berjalan,dalam bidang pendidikan,juga pasti guru telah mengajar beratus-ratus murid dari beberapa generasi,jika tadi membahs tetang hubungan didalam sekolah,sekarang yang saya bahas adalah hubungan guru dan siswa di luar sekolah.hubungan yang baik pasti selalu menjadi kenangan yang indah,sebaliknya kenangan buruk bisa saja membuat tumbu rasa benci,manakah yang akan kita pilih?
Tentunya kenangan manis yang kita pilih,tapi tidak semua murid dan guru  terkadang mengakiri dengan membawa kenangan yang manis,ada juga yang sampai membuat benci,rasa tidak suka itu muncul,yang saya harapkan ketika kita semua naik ke jenjang yang tinggi kita tidak ada lagi yang membawa suatu kenangan yang buruk.mungkin saran saya kita saat acara perpisahan,kita semua saling meminta maaf,ini yang jarang dilakukan,dan punya dampak yang besar untuk guru maupun murid,ingatlah kembali tentang kebersamaan dan kekeluargaan dalam sekolah,dari kata maaf yang diucapkan kedua pihak,itu bisa meminimalisir pandangan buruk antara guru dan murid.

4.kebanggaan saya
                Saya bangga bersekolah di SMP PIUS BU Gombong ini,rasa kekeluargaannya kental,guru dan murid saling menyatu dalam proses ajar-mengajar,dalam proses 3 tahun ini, mari kita saling memeriksa diri kita,lepas dari kita seorang guru atau seorang murid,lepas dari contoh atau yang di contoh,kita harus bisa saling menghargai dan menghormati antar sesama kita.setiap orang pasti tau mana yang baik atau yang buruk,sudah semestinya kita tidak mencontoh yang buruk tersebut.dari pada kita bertengkar satu sama lain,lebih baik kita membuat susuatu yang berguna bersama,saya memohon maaf untuk kesalahan saya dalam posting kali ini. terimakasih untuk para pembaca,yang sudah menyempatkan untuk membaca postingan saya kali ini.dan saya berterima kasih kepada para guru yang telah membantu saya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang sekolah yang kali ini.


 
Copyright © BEBAS BANGET .COM